Samalona Berkesan, Samalona Berpesan

7 comments

Foto dari kamera-nya @ekyamr

Entah bisikan apa yang membawaku untuk kembali berkunjung ke Makassar - Sulawasi Selatan. Yang pasti aku merasakan gairah yang sama ketika pertama kali datang ke kota ini. Terbayang sudah aneka keseruan yang akan ku jumpai di Makassar, mulai dari tempat wisata, karakter masyarakatnya hingga aneka kuliner khas yang patut dicicipi.


Jika ke Makassar, maka tidak ada orang lain yang aku hubungi selain Bang Rere dan kawan-kawan lainnya dari komunitas Jalan-jalan Seru Makassar (@Jalan2Seru_Mks). Di kunjungan pertama ku ke Makassar dulu, aku banyak sekali di bantu oleh kawan-kawan dari @Jalan2Seru_Mks ini. Jadi, buat kalian yang akan tanya-tanya seputar Makassar dan sekitarnya, jangan ragu, follow dan tanya-tanya saja pada kawan-kawan di @Jalan2Seru_Mks

Aku tidak memiliki itinerary pasti pada trip ku kali ini, aku hanya ingin pergi sejenak dari rutinitas yang selama kurang lebih dua bulan menyesakkan penatku, aku ingin naik pesawat, aku ingin ke pantai, aku ingin berenang, aku ingin menemukan hal-hal dan orang-orang baru, dan yang pasti aku hanya ingin berdua saja dengan dia.....ransel hitamku :D

Maka berangkatlah aku sore itu menuju bandara Soekarno-Hatta, pesawatku terbang pukul 21.50 dan menurut jadwal akan tiba di bandara Sultan Hasanuddin - Makassar pada tengah malam nanti. rencananya malam itu aku akan menginap di bandara, menunggu pagi hingga waktu bis Damri dari bandara beroperasi. Namun hari itu aku mendapatkan ajakan menarik dari teman-teman @Jalan2Seru_Mks, melalui @Boom2s, mereka mengajakku untuk ikut trip ke Pulau Samalona. Wahhhh....ini memang salah satu tempat yang menjadi incaranku. Gak banyak pikir, aku langsung mengiyakan ajakan itu. Maka sepakatlah kami untuk bertemu di dermaga Benteng Panyua pada keesokan harinya pukul 7 pagi. Deal !!!

Namun setelah kupikir lagi, kumpul di dermaga Benteng Panyua yang terletak persis di depan (seberang) Fort Rotterdam pada jam 7 pagi adalah PR besar buat aku, ya karena Damri pertama yang berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin saja sekitar jam 9-nan. hadehhhhh.....Maka aku ceritakan masalah ini kepada teman-teman @Jalan2Seru _Mks, mau tau apa solusi dari mereka?? aku di jemput !!! Gila, ini suatu kemewahan buat aku, jarang-jarang dijemput dari bandara hehehehe...

Maka sesuai kesepakatan, aku bertemu Uga (@anugrah_bido) begitu aku keluar dari bandara Sultan Hasanuddin. Dengan berboncengan motor, kami pun langsung menuju tempatnya Boom-boom yang ternyata juga sudah menunggu di luar area bandara. Sofa ruang tamu menjadi tempat tidur yang mewah buatku malam itu, mungkin seperti ini awal mulanya komunitas courchsurfing terbentuk ya hehehehe....Dengan boom-boom dan Uga kami sangat asik mengobrol, tanpa sadar jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, dan besok kami sudah harus bangun pukul 5, sisa waktu yang hanya sesaat itu kami manfaatkan dengan tidur, alhamdulillah

Sekitar pukul 8 pagi, setelah semua dirasa sudah lengkap, maka kami berangkat menuju pulau Samalona, rombongan yang berjumlah 19 orang ini dibagi kedalam 2 perahu, yang masing-masing perahu muat sekitar 10 orang. Terik  matahari dan biru langit berhias awan dengan aneka bentuk menjadi penghias pagi, riak ombak dan deru mesin kapal mengantar kami menuju Samalona, pagi yang indah, pagi yang gembira. Masing-masing dari kami begitu bersemangat, senyum dan gelak tawa tidak pernah lepas walau matahari menyengat.


Benteng Panyua, terletak persis di seberang Fort Rotterdam


Dermaga Benteng Panyua

Dengan kapal ini kita menyeberang ke Samalona

Perjalanan menuju Samalona ini bisa ditempuh dalam waktu 20 - 30 menit, harga sewa kapal sekitar 350.000 - 500.000 rupiah, begitu kapal berlabuh di samalona, mata kita akan dimanjakan dengan aneka warna alam, bagaimana tidak, perpaduan warna antara biru langit yang berpadu dengan putihnya pasir dan hijau air laut membentuk harmonisasi pada indera kita. Yang perlu kita lakukan saat itu adalah pejamkan mata, tarik nafas dalam-dalam, hembuskan perlahan dan....bersyukur :D

Samalona sepertinya sangat ramai di akhir pekan, pulau ini seolah menjadi oase bagi warga Makassar dan sekitarnya yang rindu akan aktifitas pantai. Tidak ada informasi yang bisa aku dapat terkait asal usul penamaan pulau Samalona ini, yang pasti di pulau yang tidak terlalu luas ini tinggal beberapa keluarga yang membuka usaha penginapan serta warung-warung makanan minuman dan penyewaan google untuk snorkeling. Mereka juga menyewakan tempat yang berbentuk dipan dari bambu yang bisa kita sewa seharga Rp. 50.000 per dipan. Dan di pulau ini juga ada villa mewah yang terdapat peringatan untuk tidak mendekat di gerbangnya, kurang lebih tulisannya "Dilarang masuk, bukan jalan umum, kami butuh ketenangan" hadeeeehhhhh


Pulau Samalona

Pulau Samalona
Pulau Samalona

Pulau Samalona

Dipan-dipan bambu yang disewakan warga
Pulau Samalona

Tidak ada air tawar di pulau ini, jadi untuk bilas sehabis berenang, kita akan menggunakan air payau yang didapat dari sebuah sumur ditengah pulau, dan untuk bilas di kamar mandi warga, kita harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000 per orang *mahal euy*

Setiap sisi pulau ini memiliki daya tarik tersendiri, aku sarankan untuk eksplore sekeliling jika mau snorkeling, karena ada lokasi yang enak buat snorkeling dan ada yang lebih cocok cuma untuk berenang-renang cantik. Sayangnya di beberapa sisi terumbu karang di pulau ini tidak terlalu banyak dan warnanya sudah memudar, ini harus menjadi perhatian serius dari para pemilik kepentingan terhadap pulau ini.

Pulau Samalona aku akui memang cantik, namun semuanya menjadi biasa ketika aku berada di tengah teman-teman dari @Jalan2Seru_Mks ini, mereka yang menjadikan trip ke pulau samalona ini menjadi luar biasa. Lelah kami adalah karena kegembiraan, kami berenang, snorkeling, berbincang, dan berfoto-foto ria sepanjang hari.





Foto ini dari kameranya @ekyamr / @boom2s / @qheelan

Butuh waktu yang cukup lama sebetulnya untuk adaptasi jika berbincang dengan teman-teman ini, entah mengapa terkadang aku suka kaget kalo mereka berbicara, sangat powerfull dan tiba-tiba, mungkin memang itulah khas-nya orang Makassar, dan cara bicara yang cepat membuat aku lambat mengerti apa maksud pembicaraanya. Untuk hal ini aku berterima kasih kepada pencipta Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, gak kebayang andai gak ada bahasa Indonesia hehehehehhe

Terima kasih banyak teman-teman atas trip Samalona ini, Samalona berkesan, Samalona berpesan, kelezatan Coto Makassar di rumah makan Coto Nusantara menjadi penutup sore yang indah.

Malam harinya aku bertemu dengan dengan Bang @rerealfareezy dan teman-teman yang lain di sebuah kafe milik @hermansyaah. Banyak hal kami perbincangkan, aku salut dengan apa yang bang Rere dan teman-teman lainnya telah lakukan untuk Makassar, visi mereka sederhana, namun aksi yang dilakukan sangat luar biasa, Maju terus @Jalan2Seru_Mks !!!  



Indonesia itu surga, kawan. Takkan pernah cukup usia untuk kita menjelajahinya !!!  

-Makassar, Sulawesi Selatan 30 Maret 2013-
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

7 komentar

  1. keren. selamat datang. dan jangan bosan ke Makassar bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. NEVER !!! Terlalu banyak hal baik di Makassar, terlalu banyak kawan baik di Makassar, sulit untuk bilang bosan :)))

      Terima kasih sudah mampir di blog saya bang :))))

      Hapus
  2. belum sempat mampir di sini...di Makassar cuma transit terus..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesekali perlu jelajah Makassar bro, cukup menyenangkan, dan jangan lupa cicipi coto makassarnya :))

      Hapus
  3. Still interesting for me. Hope that I can visit this place. Thanks for share, Bang. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiinnnnn.....check AA tuh, barusan liat ada Jakarta - Makassar PP 300rb-an

      Hapus
  4. Makasih infonya ^_^
    Pulau Samalona, indah bangat.
    Salam kenal :)

    Kalau Sobat traveller ingin melihat foto virtual Keindahan Pulau Samalona. Lihat di sini:
    http://indonesiavirtual.com/index.php?option=com_jumi&fileid=11&Itemid=109&id_img=529

    BalasHapus