Tiu Kelep, Si Cantik Di Kaki Rinjani

18 comments
Terminal Senaru, gerbang menuju air terjung Sendang Gile dan Tiu Kelep

"Tempatnya sangat jauh, di. Waktu kita tidak akan cukup untuk sampai kesana" komentar Niko, travelmate -ku saat dia menunjukkan foto air terjun Tiu Kelep padaku. Hancur hatiku, melihat foto air terjun yang sangat indah namun tidak bisa mengunjunginya, aku menyesal mengapa waktu yang kami miliki di Lombok saat itu sangatlah singkat. Sehingga hanya sedikit tempat menarik yang dapat kami kunjungi di pulau eksotis ini.

Memang berlebihan dan terkesan sangat rakus jika aku ingin mengunjungi semua tempat menarik di pulau Lombok hanya dalam satu kali kunjugan, apalagi waktu yang kumiliki saat itu tidaklah lebih dari satu pekan. Butuh waktu lebih lama agar kita bisa mengenal kebudayaan dan menikmati keindahan Lombok dengan baik.

"Oke deh, mudah-mudahan suatu hati nanti Tuhan mengijinkan aku untuk kembali ke Lombok dan melihat Tiu Kelep" ujarku pada Niko yang langsung mengamini apa yang kuucapkan.

Alhamdulillah, doaku pada medio Mei 2013 silam dikabulkan-Nya.

Siang itu, 14 November 2014, setelah menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Senggigi, aku dan teman-teman lainnya peserta World Travel Writers Gathering 2014 bersantap siang disebuah warung makan dekat terminal Senaru. Lokasi ini berada di kaki gunung Rinjani dan merupakan gerbang menuju objek wisata air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep.

Lahap makan kami siang itu, rasa lapar bercampur hawa sejuk daerah pegunungan dan aroma sambal tomat yang menjadi pendamping ayam goreng sangatlah menggugah selera. Sayang sang pemilik warung menyajikan sambal dalam porsi terbatas, walaupun akhirnya dia membuat sambal tambahan, jeda yang ada cukup membuat tidak nyaman. Nikmat sambal adalah karena pedas dan khasnya, aku setuju jika sambal disebut sebagai salah satu kekayaan kuliner nusantara, karena setiap daerah memiliki rasa sambal yang khas dan berbeda-beda.

Namun menyantap banyak sambal saat akan melakukan trekking bukanlah tindakan yang bijak, perutku terasa panas selama perjalanan pergi dan pulang dari Tiu Kelep.

Trekking menuju Tiu Kelep dimulai saat kita memasuki gerbang tiket dengan tulisan "Welcome to Water Fall", aku tidak tahu berapa harga tiket masuknya, namun dijalan aku menemukan tiket yang mungkin terbuang dengan tulisan Rp. 10.000,-. Jalanan yang kami lalui untuk menuju air terjun Tiu Kelep tidaklah sulit, selain adanya pemandu yang siap siaga, pengunjung juga dimanjakan dengan jalanan yang tertata rapih. 


Pintu gerbang menuju air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep

Jalanan yang cukup lebar dan rapih menuju air terjun

Ratusan anak tangga harus dilewati untuk menuju air terjun

Semakin jauh, jalan yang dilalui semakin menantang

Tidak sulit bukan berarti sangat mudah, tetap butuh usaha dan nafas ekstra untuk mencapai air terjun Tiu Kelep. Jalan bebatuan yang kami lalui membuat kami harus tetap waspada melangkah, salah sedikit kaki bisa keseleo. Untuk itu, heels sangat tidak direkomedasikan bagi anda para wanita yang ingin trekking menuju air terjun Tiu Kelep.

Aku bersama Rayyan (Baca juga : Rayyan Haries Yang Periang) berjalan sangat santai, menikmati pemandangan menjadi alibi yang pas bagi kami. Namun ternyata kami tidak sendiri, dibelakang kami masih ada rombongan mas Barry Kusuma yang juga sangat menikmati pemandangan selama perjalanan menuju air terjun Tiu Kelep.


Anak tangga lagi =)

Jembatan yang menarik, karena berfungsi juga sebagai saluran air

Hijau di kanan kiri

Saluran irigasi akan kita jumpai di tengah perjalanan

Bendungan saluran irigasi
Arus sungai yang deras dan dingin menjadi tantangan tersendiri
Foto milik : Yudasmoro

Dinginnnn bbbrrrrrr | Foto milik : Lulu

Aku, Rayyan dan Lulu terjepit diantara bebetuan =D
Foto milik : Lulu

Saat berjumpa dengannya, aku terpana akan kecantikannya. Aku bungkam terduduk terdiam membiarkan setiap indera berbaur dengannya. Mata, hidung, telinga dan sekujur tubuh menjadi perantara yang baik antara dia dan rasa.

"Hai, aku rindu kamu" bisikku perlahan pada hembusan yang menyapa.

Kawan, ijinkan aku menjulukinya Si Cantik di Kaki Rinjani.



Air terjun Tiu Kelep

Menurut Lulu Ws, blogger asal Sumbawa dalam tulisan di blognya yang berjudul Seru-seruan di Tiu Kelep. Nama Tiu Kelep diambil dari bahasa Sasak yang mana Tiu berarti sungai, dan Kelep berarti terbang. Entah bagaimana cara memahaminya, yang pasti Tiu Kelep memang mampu menerbangkan anganku pada tingkat yang sangat tinggi. Ada kesejukan dan ketenangan tiap kali cipratan airnya menyapu wajahku. Ada malas yang akut saat kaki terbenam pada aliran airnya yang sangat dingin. Alhamdulillah. 

Sendang Gile


Dalam perjalanan menuju air terjun Tiu Kelep kita akan melewati air terjun Sendang Gile, kedua air terjun ini memang berada disatu kawasan yang sama. Lokasi air terjun Tiu Kelep yang lebih jauh membuat kami memutuskan untuk pergi kesana dahulu, baru saat pulang nanti kami singgah di air terjun Sendang Gile. Kenyataannya adalah kami tidak sempat mampir ke Sendang Gile secara rombongan, namun secara pribadi aku sempat singgah dan mengambil foto di Sendang Gile.


Air Terjun Sendang Gile

Niko, kamu benar. Tiu Kelep sangat jauh dari Senggigi. Kamu juga benar saat bilang padaku kalau Tiu Kelep sangat menawan. 


Terima kasih kamu turut mengamini doa ku dulu. Tuhan mendengarnya.

Aku dan Tiu Kelep | Foto milik Yudasmoro

Indonesia itu surga, kawan. Takkan pernah cukup usia untuk kita menjelajahinya !!!
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

18 komentar

  1. airnya yang dingin itu lho bikin kangen....
    mandi berendem disana, hwaaaa :D

    BalasHapus
  2. Asik tuh disanaa, pemandangannya indah banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju setuju setuju.....pemandangan disana indah sekali mas Fikri :)

      Hapus
  3. Eh pulang nya ngak lewat gorong2 yaaa ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masuk om, tapi saya ngak. Takut tengah jalan gorong-gorongnya kagak muat hahahahha

      Hapus
    2. Klo om Cumi yang masuk kayaknya ambrol deh terowongannya *ups keceplosan*

      Hapus
  4. Baca dan lihat fotonya lagi, kangen ke sana lagi...... :(

    BalasHapus
  5. Jiaah, saya belum berpenghasilan mas :D

    BalasHapus
  6. Hohooo, aku pengen banget kesini :D udah dimasukin ke top list buat dikunjungi kalau mampir ke lombok :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asli. Air terjunnya cantik mas. Layak masuk top list mas Fahmi :)

      Hapus