Kisah Jumpa Kawan di ZEN Rooms Teuku Angkasa

6 comments
ZEN Rooms...Sleep Well, Pay Less

Aku terkejut saat melihat sosok Nugie sedang duduk di sofa lobi hotel, sudah lama aku tidak berjumpa dan mendengar kabar darinya. Senang sekali bisa kembali bertemu dan berbincang dengan blogger yang rendah hati ini. Aku lupa kapan tepatnya terakhir kali kami berjumpa, namun aku ingat kala itu aku bersama Nugie dan beberapa teman travel blogger lainnya minum kopi bersama di Pasar Santa, Jakarta, sehabis kami menghadiri suatu acara. Dalam perbincangan saat itu, Nugie berkata kepadaku bahwa yang dinamakan minuman kopi asli adalah minuman yang dibuat langsung dari gilingan biji kopinya, bukan kopi berbentuk sachet yang dijual murah dan banyak kita jumpai di warung-warung. "Kopi asli ya yang seperti ini. Kalau kopi sachet yang dijual di warung itu bukan kopi, itu minuman rasa kopi" ujar Nugie kepadaku merujuk segelas kopi Gayo yang sedang dia nikmati. 


Kehadiran Nugie malam itu melengkapi kisah keseruan perjalanan #150KMAway kami di kota Bandung. Bersama Go Vakansi, kami mengisi waktu libur selama dua hari dengan mengunjungi tempat-tempat menarik di kota Bandung seperti Nuart Sculpture Park dan Museum Barli. Kami juga diajak oleh Foody.id untuk menyantap Nasi Cakalang Dabu-dabu dan Nasi Telur Bakar di Go-Blog Cafe yang terletak di Jalan Karapitan No. 73 serta makan sushi sampai kenyang di Suteki Sushi, Jalan Pahlawan No. 43. Sungguh liburan yang menyenangkan.

Malam itu Nugie menjadi pemandu kami untuk mencicipi makanan di sekitar kampus Universitas Padjajaran, Dipati Ukur. Lokasi yang sangat ramai kala malam tiba. Banyak sekali penjual makanan dengan beragam kreasi dan jenis makanan yang dijual. Untuk mencapai tempat berkumpulnya pedagang makanan tersebut, kami berjalan kaki dari hotel tempat kami menginap yaitu di ZEN Rooms Teuku Angkasa, Dipati Ukur. Jarak hotel yang dekat dengan kampus UNPAD Dipati Ukur dan pusat jajanan malam membuat hotel ini memiliki lokasi yang sangat strategis. Saat tiba aku memang belum sempat melihat-lihat seluruh fasilitas penunjang yang dimiliki oleh hotel tersebut. Namun sebagai hotel dengan biaya hemat, aku sangat terkesan dengan apa yang aku lihat dan aku dapatkan.

Fasilitas seperti kamar bersih dan luas, dua tempat tidur empuk dengan bantal yang nyaman, televisi kabel, air mineral, gantungan baju, sandal hotel hingga handuk dan peralatan mandi yang sepertinya jarang aku dapatkan jika menginap di hotel berbiaya hemat lainnya justru tersedia disini. Dikemudian hari aku baru mengetahui bahwa rupanya fasilitas-fasilitas yang aku sebutkan tadi merupakan fasilitas standar dan terjamin keberadaan serta kualitasnya di semua kamar hotel ZEN Rooms yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Langka, Hong Kong hingga Brazil. Jadi bagi yang sedang mencari hotel berbiaya hemat dengan fasilitas hebat, ZEN Rooms dapat menjadi pilihan utama.

Tidur nyenyak di ZEN Rooms Dago

Malam sudah semakin dingin saat kami kembali ke hotel, beberapa saat lagi tengah malam akan tiba dan hari pun segera berganti. Namun perbincangan kami tak henti, lobby hotel menjadi tempat selanjutnya kami meneruskan cerita. Aku, mba Nurul, mba Lydia, Nugie, Salman dan Takdos seolah larut dalam perjumpaan yang tidak setiap saat dapat kami lakukan. Kisah-kisah seputar dunia travel blogging hingga tips-tips memilih cat tembok terbaik, mengalir begitu saja dalam kehangatan perbincangan. Hingga akhirnya kantuk menyerang, memaksa kami untuk membubarkan diri. Beristirahat di peraduan masing-masing untuk keseruan yang lain dihari selanjutnya. 

Foto punya Nurul Noe

Pagi yang segar. Pukul 8 aku dan Salman yang merupakan teman sekamar dalam perjalanan #150KMAway ini turun untuk sarapan. Hidangan buffet yang disajikan ZEN Rooms Teuku Angkasa sangat mengundang selera. Rasa makanannya pun sangat pas di lidah, terbukti tidak cukup sekali aku mengantri untuk mengambil makanan. Selain rasanya yang pas di lidah, sarapan yang disajikan oleh hotel ini pun cukup beragam. Bagi yang tidak terbiasa menyantap nasi saat sarapan, bubur ayam yang seluruh campuran isinya dapat kita sesuaikan dengan selera kita akan menjadi alternatif sarapan yang bergizi. Jika tidak keduanya, maka roti dengan selai berbagai rasa yang dipadukan segelas kopi atau teh hangat tentu menjadi pilihan yang tepat. Namun bagiku tidak ada yang menjadi alternatif dalam sarapan, pagi itu aku makan semuanya, "aku butuh banyak energi hari ini, biar jalan-jalannya semakin seru" ujarku beralasan kepada Salman yang tertawa melihat aku makan banyak. 

-Bandung, 5 Mei 2016-     

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

6 komentar

  1. Adii, kapan2 kita ke Bandung bareng lagi yaaa. Pingin ke Nuart lagi niih. Nginepnya nanti di ZenRooms lagi tp nyobain yg tempat lain, biar bisa nambah bahan review. Hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju!!

      Gak puas banget kemaren ke Nuart, belum lihat dalemannya hehehehhe

      Btw, terima kasih ya mbak kemarin aku udah diajakin ke Bandung :D

      Hapus
  2. Ikuuut.... aku juga ngga sempet foto2 semua plus baca2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayoookkkk....asikkkk rame-rame lagi ke Bandung :D

      Hapus
  3. Horeee. Numpang eksis, hahaha. Mampir Bandung lagi ya, mas. Nanti aku escort. #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nugieeee....makasih banget sudah antar kami `liat-liat` sekitar dipati ukur kemarin :)

      Hapus