Wisata Museum di Kota Bogor

28 comments
Museum Kepresidenan Republik Indonesia, salah satu museum di Kota Bogor

Saat berbicara tentang wisata di Kota Bogor, sebagai besar dari kita mungkin akan langsung terpikir tentang Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Sebagian juga mungkin akan langsung terbayang tentang wisata kuliner yang berada di sepanjang jalan Suryakencana. Tapi tahukah kamu, bahwa saat mengunjungi Kota Bogor kita juga bisa berwisata plus-plus?


Wisata plus-plus yang aku maksud adalah wisata dengan nilai lebih, yaitu berwisata yang tidak hanya mendapatkan kesenangan ataupun kepuasan batin saja, tetapi juga mendapatkan ilmu serta pengetahuan baru. Tertarik? Coba kamu kunjungi beberapa museum yang ada di Kota Bogor, lalu buktikan sendiri plus-plusnya =)

Kota Bogor memiliki kisah perjalanan sejarah yang cukup panjang, saat ini Kota Bogor diyakini sudah berusia 534 tahun. Pada masa penjajahan Belanda, Kota Bogor bernama Buitenzorg yang artinya kota yang damai. Sejarahwan Alwi Shahab menyakini perubahan nama Buitenzorg menjadi Bogor tidak terlepas dari pelafalan orang pribumi saat itu, yang lebih mudah mengucapkan Bogor ketimbang Buitenzorg.

Peran Kota Bogor terhadap perjalanan sejarah perjuangan bangsa dapat kita lihat melalui berbagai koleksi dan catatan sejarah yang ada di Museum PETA, Museum Perjuangan Bogor dan Museum Kepresidenan Republik Indonesia. Selain itu, sejak dahulu Kota Bogor juga sangat berperan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan tentang alam, baik itu ilmu tanah, ilmu tumbuhan, ataupun ilmu hewan. Peran Kota Bogor terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ini dapat terlihat dari keberadaan Museum Tanah, Museum Nasional Sejarah Alam indonesia dan Museum Zoologi Bogor.

Minggu, 13 November 2016, aku berkesempatan untuk mengunjungi beberapa museum di Kota Bogor. Aku mengikuti kegiatan Tour to Museum edisi Kota Bogor yang diadakan oleh Klub Sejarah dan Museum, Komunitas Backpacker Jakarta. Museum yang kami kunjungi adalah Museum Kepresidenan Republik Indonesia, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia dan Museum Zoologi Bogor. 

Stasiun Kota Bogor yang dibangun pada tahun 1872 oleh perusahaan perkeretaapian Belanda, Staatsspoorwegen, menjadi titik berkumpul peserta tur. Aku tiba satu jam lebih awal dari waktu kumpul yang telah ditentukan. Waktu yang cukup banyak aku manfaatkan untuk menikmati suasana pagi Stasiun Bogor, menghirup udara segar, dan membiarkan sejuk menyerap kedalam kulit. Berjalan-jalan disekitar peron Stasiun Bogor, mataku dimanjakan oleh jejak-jejak masa lalu era kejayaan Staatsspoorwegen. Bangunan stasiun yang merupakan perpaduan antara gaya Indische Empire dan Neoklasik masih terlihat sisanya. Gaya bangunan yang cukup umum pada masanya.

Bangunan Stasiun Bogor, perpaduan antara gaya Indisce Empire dan Neoklasik
Sumber foto: heritage.kereta-api.co.id

Peron Stasiun Bogor

Suasana pagi di Stasiun Bogor

Stasiun Bogor

Pintu-pintu di Stasiun Bogor

Ukiran kayu pada pintu di Stasiun Bogor

Interior dalam/ plafon Stasiun Bogor

Pukul 08.00 pagi, lebih sedikit, sebagai besar dari kami telah berkumpul di Stasiun Bogor dan berangkat bersama menuju Museum Kepresidenan Republik Indonesia. Museum Kepresiden Republik Indonesia dikenal juga dengan nama Balai Kirti yang artinya Bangsal Kemuliaan. Museum Kepresidenan RI berada didalam komplek Istana Kepresidenan Bogor. Museum ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum dari Stasiun Bogor.

Di Museum Kepresidenan RI, kita bisa belajar dan mengenal lebih jauh sosok Presiden Republik Indonesia, mulai dari Soekarno hingga Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Museum Kepresidenan RI dibangun tahun 2012 dan diresmikan oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 18 Oktober 2014. Museum Kepresidenan RI baru dibuka untuk umum pada tanggal 10 November 2014. Terdapat 3 area utama dalam museum ini, yaitu Galeri Kebangsaan, Galeri Kepresidenan dan ruang terbuka di lantai atas yang menyajikan pemandangan Kota Bogor.

Selasar bagian depan Museum Kepresidenan RI

Museum Kepresidenan RI atau dikenal juga dengan nama Balai Kirti

"Setiap Presiden ingin berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya" - Susilo Bambang Yudhoyono

Galeri Kebangsaan menampilkan kisah sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, lambang Negara, relief teks Pancasila, relief teks Proklamasi, relief teks Sumpah Pemuda, relief lirik lagu Indonesia Raya hingga peta digital Republik Indonesia sejak zaman kemerdekaan. Lokasi yang sangat ikonik dari Galeri Kebangsaan atau bahkan dari Museum Kepresidenan RI secara keseluruhan adalah lokasi tempat berdirinya enam patung Presiden Republik Indonesia. Patung-patung tersebut dibuat di Bantul, Jogjakarta, oleh seorang seniman bernama Yusman. Keberadaan enam patung Presiden RI ini melambangkan makna sesungguhnya dari Museum Kepresidenan RI, yaitu tempat berkumpulnya para Presiden RI yang telah mengabdikan usaha serta pemikirannya bagi kemajuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Foto bersama peserta tur di depan enam patung Presiden RI
Pemeriksaan oleh Paspamres di pintu depan Museum Kepresidenan RI
Museum Kepresidenan RI, tempat berkumpulnya para Presiden RI yang telah mengabdikan usaha
serta pemikirannya bagi kemajuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Galeri Kebangsaan Museum Kepresidenan RI
Foto bersama Klub Sejarah dan Museum Backpacker Jakarta

Di lantai 2 Museum Kepresidenan RI, tepatnya di ruang Galeri Kepresidenan, kita dapat melihat relief teks Sumpah Presiden RI lengkap dengan podium kepresidenan. Di dalam Galeri Kepresidenan, terdapat ruang-ruang khusus dari setiap Presiden RI yang berisi informasi pribadi Presiden, foto-foto, video pendek, baju kepresidenan, bintang tanda jasa dan relief quote dari setiap Presiden RI.

Lokasi Museum Kepresidenan RI yang berada didalam komplek Istana Kepresidenan Bogor menyebabkan peraturan pengamanan pengunjung di Museum ini cukup ketat, saat masuk kita akan melalui skrining yang dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden dan ada beberapa lokasi didalam museum yang tidak dapat difoto. Prosedur kunjungan ke Museum Kepresidenan RI dapat dilihat di museumkepresidenan.indonesiaheritage.org.

Dari Museum Kepresidenan RI kami melanjutkan tur ke Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia. Museum ini terletak tidak jauh dari Museum Kepresidenan RI, hanya tinggal menyeberang jalan dan sedikit berjalan kita sudah akan sampai di Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia. Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia dibuka pada tanggal 31 Agustus 2016, museum ini adalah pengembangan dari Museum Etnobotani Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1982.

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia menggambarkan sejarah interaksi manusia Indonesia dengan alam dari masa ke masa, interaksi tersebut salah satunya adalah pemanfaatan tumbuhan oleh manusia atau dikenal dengan istilah etnobotani. Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia memiliki sekitar 1.840 spesimen etnobotani, meliputi pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan untuk kehidupan sehari-hari dan perkembangan pengetahuan manusia Indonesia dalam mengelola serta memanfaatkan sumber daya alam dari yang masih tradisional hingga modern.

Bapak Dian Komara memandu kami di Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Banyak koleksi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia yang sesungguhnya akrab dengan keseharian kita

Peserta tur mengamati koleksi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Kisah perkembangan Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia dari waktu ke waktu

Penjelasan dari Pemandu tentang koleksi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Peserta tur menyimak dengan seksama penjelasan dari pemandu

Rotan dan pemanfaatannya, menjadi salah satu koleksi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia cukup luas, butuh waktu lebih untuk melihat keseluruhan museum

Pak Dian Komara sedang menjelaskan proses herbarium kepada peserta tur

Aneka koleksi kayu yang ada di Indonesia

Peserta tur mencoba alat untuk proses herbarium

Penjelasan jenis kayu dan pemanfaatannya oleh manusia Indonesia

Sahabat kami, Kang Ucang (tengah), turut mendampingi saat Klub Sejarah dan Museum Backpacker Jakarta
mengunjungi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Di lantai bawah Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia ada aneka permainan tradisional
yang dapat dimainkan oleh pengunjung 

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia cukup luas dan beragam koleksinya, butuh waktu lebih untuk dapat melihat satu persatu koleksi museum yang terbagi kedalam beberapa ruangan dan lantai. Museum yang berada dibawah pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini buka setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00-15.30 dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-14.00.

Setelah makan siang, kami melanjutkan tur ke Museum Zoologi Bogor. Jika di Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia koleksinya banyak berkisah tentang tumbuhan, maka di Museum Zoologi Bogor kita akan banyak melihat koleksi museum yang berhubungan dengan hewan. Museum ini terletak di dalam Kebun Raya Bogor, tarif masuk museum sudah termasuk kedalam tarif masuk Kebun Raya Bogor.

Museum Zoologi Bogor dulunya adalah sebuah laboratorium penelitian yang bernama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang didirikan pada tahun 1894. Pembangunan laboratorium ini adalah gagasan dari J. C. Koningsberger, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman yang tinggal di Belanda. Beliau mendapat tugas untuk mengawasi serta meneliti penyakit dan hama tanaman oleh pemerintah Belanda, khususnya penyakit dan hama tanaman yang menyerang tanaman produktif yang mana sangat merugikan Belanda.

Pemandu memberikan penjelasan di Museum Zoologi Bogor

Antusiasme peserta tur saat mendengarkan penjelasan koleksi museum dari pemandu

Museum Zoologi Bogor

Suasana di Museum Zoologi Bogor

Berbagai koleksi hewan yang diawetkan di Museum Zoologi Bogor

Pemandu menjelaskan ciri-ciri ular berbisa kepada peserta tur 

Koleksi Museum Zoologi Bogor

Klub Sejarah dan Museum Backpacker Jakarta di Museum Zoologi Bogor
difoto oleh Maria Gelole

Lala Latifah diantara koleksi serangga Museum Zoologi Bogor
difoto oleh Maria Gelole

Wisata plus-plus ke Museum Zoologi Bogordifoto oleh Maria Gelole

Istirahat sejenak menanti hujan reda | difoto oleh Maria Gelole

Museum Zoologi Bogor memiliki 3 juta lebih spesimen yang terdiri dari moluska (hewan bertulang lunak seperti siput dan cumi-cumi), cacing nematoda, serangga dan arthropoda, krustasea (seperti lobster, kepiting, atau udang), ikan, reptil, hewan amfibi, burung dan mamalia. Di museum ini kita juga bisa melihat hewan-hewan yang telah melalui proses pengawetan untuk keperluan penelitian.

Video dokumentasi Tour to Museum edisi Bogor

Hujan deras turun tepat saat kami menyelesaikan rangkaian Tour to Museum edisi Bogor. Satu hari yang penuh arti dengan mengunjungi tempat-tempat menarik di Kota Bogor. Tidak hanya mata dan raga kami yang terpuaskan dengan apa yang terlihat, tetapi juga batin dan ingatan kami terisi dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Ilmu pengetahuan yang dapat kami wariskan kepada orang-orang terdekat kami kelak.

-Bogor, 13 November 2016-
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

28 komentar

  1. kemaren mau nengokin kembaranku di museum peta tapi gagal... sedih memang tapi yaa sudahlah mungkin neks time. bhw tks mas adi referensi musiumnyaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembarannya siapa mas? Saya juga belum pernah ke Museum PETA, ajakin saya dong :)

      Hapus
  2. Benar-benar pecinta museum deh mas Adi ini. Tulisannya informatif, lengkap dan dipercantik dengan foto-foto yang rapih. Cukup buat saya yang awam cari info tentang ketiga museum itu disini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahhh....kak Annisa bisa saja hehehehhehe

      Terima kasih sudah mampir ya, semoga bermanfaat dan menginspirasi =)

      Hapus
  3. Lengkap ya informasinyi Mas Ad. Kayaknya seru jalan-jalan ke Museum. Hmm.. Lala ada dimana-mana ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jalan-jalan ke Museum selalu seru, mas. Iya itu, Lala jadi host VDOC trip SEMU BPJ ke Bogor kemarin hahahahha

      Hapus
  4. Sbg angker yg cuman lewat2 doank, dpt info baru ttg stasiun bogor jadinyaa... 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuih...salah satu stasiun bersejarah itu kak, ayo gali kisah masa lalu stasiun Bogor =)

      Hapus
  5. Thanks ka Adi untuk reportasenya
    Insyaallah disempatkan ke sana

    BalasHapus
  6. waah aku baru tau kalau ada museum kepresidenan ini, mau dunk ikut kalau Semu ngadain trip kesini lagi Mas

    BalasHapus
  7. Pengen ke Museum PETA dn Museum Perjuangan Bogor. 😄😄😄
    *Baru tahu ada museum ini

    Sesuatu y.. dtg k museum pagi2 dn blm ramai. Keliling museumnya jd lebih nyaman. 😍😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyup bener banget mba, mudah-mudahan nanti ada trip lanjutan yang edisi Bogor mba Endang =D

      Hapus
  8. HAHAHAAHAHA ini adalah trip gue yg super banget, mulai dari guide capek ngeladenin, jadi host dadakan, dan tepar pas tujuan akhir. Btw makasih banyak loh mas Adi sudah mau dokumentasikan, next aku siap jadi host dadakan. :))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Lala. Karena Lala videonya jadi lebih `hidup` hihihihihiihih

      Hapus
  9. aku pernahnya cuma ke museum zoologi hehe..
    makasih mas adi tulisannya, informatif sekali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, #AyokeMuseum yang lainnya kak Lisa =)

      Hapus
  10. ah sayang banget gak tau info trip ini :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iiihhh....Oky mah begitu, kelewat mulu info trip yang seru hahahahahhaha

      Hapus
  11. Wah makasih kak adi informasinya..
    Semoga lain kali saya diajak.. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoklah Kharin, kapan engkau mau abang akan antar hehehehehhe

      Hapus
  12. wah seru banget nih, sehari bisa langsung ke banyak tempat dan dapet banyak ilmu.

    BalasHapus
  13. Yuk ke Muzium Warisan Melayu UPM pertama di Malaysia
    Lokasi edu-Pelancongan menarik di EduPARK UPM, Serdang Selangor, Malaysia.
    Lanjut : http://www.sciencepark.upm.edu.my/awam/lokasi_edupark-8530

    “Terdapat satu-satunya manuskrip yang tersimpan di muzium ini membicarakan tentang keris khususnya keris Taming Sari. Selain daripada pameran dalaman, muzium ini juga mempunyai outdoor museum iaitu tiga buah rumah tradisional Melayu berusia lebih seratus tahun dari Negeri Sembilan, Perak dan Terengganu.

    BalasHapus