Menikmati Kelezatan Makanan India ala Aunty Mohini

4 comments
Passer Baroe, kawasan perniagaan di Jakarta Pusat yang dibangun tahun 1820

“Selamat datang, sudah berbuka puasa?” Sapanya hangat saat kami tiba dirumahnya.

Kehangatan kian terasa saat kami sudah berada di dalam rumah. Senyum selalu tersungging dari wanita paruh baya ini, membuat lelah kami setelah berjalan kaki keliling kawasan Pasar Baru sirna seketika.

“Sudah, Aunty. Tadi kami berbuka puasa di jalan,” jawabku seolah mewakili kawan-kawan yang lain.

Sore itu, saya mengikuti sebuah kegiatan tur bertajuk #WisataReligiKreatif yang diadakan oleh Jakarta Food Traveler. Masjid Istiqlal dan Gereja Kathedral adalah lokasi pertama yang kami kunjungi. Lalu kami menelusuri kawasan Pasar Baru dan melihat beberapa gerai makanan dan minuman mancanegara. Seperti makanan asal Jepang, Takoyaki, Poffertjes dari Belanda, Jambu Bangkok dan Thai Tea dari Thailand, Kuo Tie dari Tiongkok dan Curry Puff khas India. 

Di Pasar Baru kami juga mengunjungi Kuil Hare Kreshna, Klenteng Hok Tek Bio dan Gereja Ayam. Tur diakhiri dengan mengunjungi rumah Aunty Mohini di Gang Petak Arab dan mencicipi masakan khas India yang dibuat oleh Aunty.

Aunty Moghini menyiapkan sajian masakan India
untuk peserta tur #WisataReligiKreatif

Suasana di rumah Aunty Moeghini, Pasar Baru, Jakarta Pusat

Aunty Mohini adalah seorang wanita berdarah India, dia dan keluarganya telah tinggal lebih dari 70 tahun di Indonesia. Sebelum tinggal di Jakarta, Aunty beserta keluarga pernah menetap di Bali dan Makassar. Aunty Mohini memiliki usaha jasa boga rumahan khusus masakan India. Kelezatan masakan Aunty cukup tenar dikalangan komunitas India maupun mereka penyuka makanan India.

Teh Masala (Chai) menjadi menu awal yang disajikan sore itu. Aroma serta cita rasa rempah seperti kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan jahe berpadu dengan susu, mampu menjadikan teh Masala sebagai minuman penawar lelah dan pelepas dahaga setelah berpuasa. Sensasi hangat, manis dan juga kentalnya sangat terasa serta menenangkan.

Selanjutnya, lidah kami dimanjakan oleh Samosa. Makanan camilan khas India berbentuk seperti pastel yang berisi kentang dan kacang polong.

Terakhir, sebagai menu buka puasa utama adalah Roti Capati. Roti khas India berbahan dasar tepung terigu yang disajikan dengan baluran saus Dal dan Aloo Ki Sabzi. Sangat menggugah selera!

Teh Masala, Samosa dan Roti Capati

Saya bersyukur dan merasa beruntung bisa ikut tur serta berjumpa dengan Aunty Mohini. Keberadaan Aunty Mohini dan kegiatan jasa boganya memperkaya khazanah kuliner di kota Jakarta. Keberadaan beliau juga mempertegas ikon kawasan Pasar Baru sebagai pusat kegiatan dagang yang identik dengan komunitas India, selain tentu saja komunitas warga keturunan Tionghoa. Tidak hanya kuliner, banyak warga komunitas India yang berdagang kain, sepatu, bahkan kelontong di pasar yang telah ada sejak tahun 1820 ini.

Saya bersama Aunty Moghini
Bagi kawan penyuka makanan India atau sekedar ingin mencicipi kelezatan makanan India rumahan ala Aunty Mohini, kawan bisa datang langsung ke rumah Aunty yang beralamat di:

Jl. Belakang Pasar Baru I No. 59, Gang Petak Arab.
(Masuk dari samping Hotel Pasar Baru).
Telepon 021-3508062/3857033

-Pasar Baru, Jakarta, 9 Juni 2017-

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

4 komentar

  1. Mas Adi, ini dkt mana sih? dkt dr halte busway Pasar Baru atau lebih masuk ke dalamnya lagi. kadang-kadang aku suka lewat Pasar Baru kok gak perlihat tempatnya? :(

    BalasHapus
  2. Kuliner India nggak pernah gagal bikin saya ngiler. :9

    BalasHapus
  3. umumnya rasanya strong banget nih masakan India

    BalasHapus