Saya setuju jika ada yang bilang bahwa cara menikmati Kotagede di Yogyakarta adalah dengan berjalan di lorong-lorongnya. Awal Juni 2022 yang lalu saya melakukannya. Berjalan menelusuri lorong-lorong Kotagede, menikmati suasananya yang sunyi dan damai.
Kotagede berjarak sekitar 7 kilometer dari tempat saya menginap di Malioboro. Saya pergi dengan menggunakan jasa ojek daring, begitu pula pulangnya. Kotagede memang masuk daftar tujuan dari rencana perjalanan saya kali ini. Perjalanan yang kembali saya lakukan setelah 2 tahun `tidak kemana-mana` akibat pandemi. Alhamdulillah.
Sebetulnya tidak
banyak objek wisata yang bisa kita kunjungi di Kotagede, dalam artian tidak
perlu mengkhususkan satu hari penuh untuk jelajah Kotagede. Kecuali ada kerabat
atau pemandu lokal yang siap temani kamu melihat sudut-sudut Kotagede, lengkap
dengan kisah panjang akan kejayaan kota ini di masa lalu.
Beruntung seorang teman memberi tahu bahwa ada satu tempat menarik yang harus saya kunjungi saat berada di Kotagede, yaitu Rumah Nathan. Rekomendasi yang sangat pas buat saya. Terima kasih, mba Autin.
Saya tiba di Kotagede sekitar pukul 7, turun motor di Pasar Legi untuk sarapan terlebih dahulu. Seporsi ketupat sayur dan teh manis hangat dirasa cukup untuk bekal hingga siang nanti. Sangat ramai Pasar Legi hari itu. Saya tidak paham penanggalan jawa, namun saya menduga hari itu adalah hari Legi dimana pengunjung pasar akan lebih ramai daripada hari-hari biasa. Tidak lupa di pasar ini saya membeli kudapan khas Kotagede yaitu Kipo dan Yangko.
Petualangan di Kotagede hari itu saya akhiri di Rumah Nathan. Segelas jus semangka yang berlanjut dengan menu teh poci seakan melengkapi kepuasan batin saya dalam kunjungan ke Kotagede kali ini.
Seru banget mas Adi jalaan2 ke Kotagede. Sebuah perjalanan yang menarik dan antimainstrim banget.
BalasHapusIya mba Linda. Salah satu hiddem gems yang layak dikunjungi di Yogyakarta
HapusBacanya berapa jdi qta jalan2 hahah good job pak bosss
BalasHapusTerima kasih ya
Hapus