Malam semakin larut namun hujan tak kunjung mereda, kopi hitam yang kubuat sebagai teman menanti reda hujan telah lama habis. Terjebak aku disini, di ruang kantor yang telah sepi sejak petang tadi. Dalam sepi itu aku kunjungi kembali blog ini, membaca ulang satu persatu catatan kecil tentang setiap langkah dan kenangan yang tertinggal. Ahh....ternyata benar, ada langkah yang belum tuntas disana, perjalanan ku ke Makassar masih bersisa. Maka mulailah jariku menari ....
Fasilitas TV kabel di penginapanku sungguh merupakan racun saat itu, bukannya beristirahat dengan baik aku malah terjaga sepanjang malam menikmati film-film dari saluran televisi yang memang khusus memutar film-film hollywood. Dan SMS dari mas Babul menandakan bahwa aku sudah harus check out dari penginapan tersebut. sesuai waktu yang kami janjikan, jam 5 pagi mas Babul dan sopir sudah menjemput aku di depan penginapan. Kami akan pergi ke Tanjung Bira pagi itu, dan perjalanan ke Tanjung Bira dari Makassar ini diperkirakan memakan waktu sekitar 5 jam. Waktu tempuh perjalanan yang cukup panjang tersebut kupikir bisa kumanfaatkan untuk tidur, namun ternyata aku salah besar, pak sopir yang mengantar kami ini ku duga adalah mantan pembalap paris dakkar, rambutnya yang sudah mulai memutih tak menghalangi dia berekspresi dalam berkendara. tancapan gas yang diselingi bunyi klakson dan sesekali dibumbui oleh hentakan rem berhasil membuatku tetap terjaga dengan jantung yang berdebar-debar dan seringkali mengucap takbir maupun istigfar.
Matahari telah meninggi ketika kami tiba di Tanjung Bira, sepi, itu kesan yang kami dapat ketika kami mulai memasuki kawasan wisata Tanjung Bira. Apakah karena kami datang di hari senin?? entah, yang pasti kami merasa sedikit beruntung dengan kesepian itu, kami jadi lebih leluasa menikmati keindahan pantai Tanjung Bira. Dari berbincang dengan ibu-ibu penjaga warung di pinggir pantai, rupanya kemarin-kemarin Tanjung Bira ini luar biasa ramainya, dia bercerita kalau pantai penuh sesak dengan pengunjung yang datang dari berbagai daerah, kebetulan juga tiga hari kemarin adalah long weekend terkait dengan libur paskah. Nah...benar kan, ku bilang di awal kalau kami merasa sedikit beruntung hehehehehe.....
|
Pantai Tanjung Bira |
|
Pantai Tanjung Bira |
|
Pantai Tanjung Bira |
Kalau datang ke pantai Tanjung Bira, lepaskanlah alas kakimu kawan, biarkan telapak kakimu menjejak di pasir pantai Tanjung Bira, dan rasakan kelembutannya. Seingatku, baru di Tanjung Bira inilah aku merasakan pasir pantai yang luar biasa lembut, lembutnya membuatku seakan berjalan di atas hamparan bedak, lembut dan putih =)
Seperti layaknya kawasan wisata pantai di Indonesia, kawasan wisata Tanjung Bira pun memiliki aneka fasilitas penunjang kegiatan wisata pantai yang cukup lengkap, di sana kamu bisa menyewa ban untuk berenang, ada penyewaan alat snorkling, ada juga banana boat, operator diving, kapal motor untuk berkunjung ke pulau-pulau sekitar hingga aneka warung yang menjual berbagai kebutuhan wisata pantai kamu. Dan bagi yang ingin menginap, di kawasan tersebut juga bertebaran penginapan dengan berbagai variasi harga.
Jangan tinggalkan Tanjung Bira sebelum kamu menikmati wisata bawah lautnya, ya, Tanjung Bira juga cukup terkenal dengan wisata bawah lautnya, buat yang mau diving di Tanjung Bira ada sebuah operator diving yang bisa membantu kalian. Dan dari brosur yang aku minta, rupanya banyak sekali spot diving di kawasan Tanjung Bira ini. Atau kamu cukup menikmati dunia bawah laut Tanjung Bira dengan ber-snorkling ria. Dan biasanya ada dua spot yang ditawari oleh para tukang perahu di sini untuk ber-sorkling, yaitu di daerah Pulau Kambing dan Pulau Lyukang Loe. Pulau Kambing ini adalah pulau tanpa pantai dengan terumbu karang yang besar-besar dan berwarna-warni, ikan-ikan yang ada juga beraneka ragam jenis dan warnanya. Bahkan kami sempat bertemu dengan seekor (yang kami yakini) hiu kecil disini, entah, sempat ragu sih, tadi bentuk ikan itu memang mirip dengan gambar-gambar maupun foto ikan hiu yang sering aku lihat.
Setelah cukup puas di Pulau Kambing kami lanjutkan perjalanan ke Pulau Lyukang Loe, pulau ini tidak terlalu jauh dari Pulau Kambing, pulau ini berpenghuni dan ada beberapa penginapan yang bisa kita sewa. Setelah snorkling di wilayah pulau Lyukang Loe ini, kami singgah sejenak untuk makan siang.
|
Panorama Bawah Air |
|
|
Panorama Bawah Air |
|
|
Panorama Bawah Air |
|
Panorama Bawah Air |
|
|
|
Panorama Bawah Air |
|
Panorama Bawah Air |
|
Panorama Bawah Air |
|
Pulau Lyukang Loe |
|
Pulau Lyukang Loe |
|
Pulau Lyukang Loe |
|
Pulau Lyukang Loe |
|
Pulau Lyukang Loe |
Puas dengan semua keindahan bawah laut Pulau Kambing dan Pulau Lyukang Loe kami pun kembali ke Tanjung Bira, di Tanjung Bira kami bertemu dengan Sonya, seorang teman dari Jakarta yang punya hobi menyelam, sudah hampir seminggu Sonya di Tanjung Bira, darinya kami banyak dengar cerita keindahan bawah laut kawasan Tanjung Bira ketika kemarin-kemarin dia menyelam. Kami lewati sunset yang tidak sempurna di Tanjung Bira, namun lembayung senja yang menguning memberi kesan tersendiri bagi indera. Terima kasih Tuhan atas segala nikmat ini.
|
Tanjung Bira |
|
Tanjung Bira |
|
Tanjung Bira |
|
Menjelang Sunset di Tanjung Bira |
|
Tanjung Bira |
|
Naik Banana Boat berlatar Sunset Tanjung Bira |
Setelah makan malam kami pun berangkat untuk kembali menuju Makassar, rasa lelah dan kantuk membuat kami tertidur hampir sepanjang jalan, keliaran pak sopir dalam mengemudi sudah tidak kami hiraukan lagi, pasrah saja. Sekitar tengah malam kami tiba di Makassar, mas Babul kami antar terlebih dahulu ke penginapannya, lalu Sonya yang turun di tengah kota dan dijemput temannya, dan terakhir pak sopir mengantar aku ke bandara, penerbangan pertama (pagi) memang cukup menyenangkan, kita tidak perlu lagi keluar uang buat penginapan. Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya.
Indonesia itu surga, kawan. Takkan pernah cukup usia untuk kita menjelajahinya !!!
-Makassar, Sulawesi Selatan 1 April 2013-
keren pantainya yang sepi
BalasHapuskeren langitnya yang biru
keren foto-fotonya
bang gambar sudah edit warna apa belum?
Hai Akbar, terima kasih sudah mampir dan membaca cerita saya. Iya, gambarnya udah lewat proses editing, saya cuma naikkan saturation-nya biar terang dikit :)
BalasHapussaya sudah 3 kali ke Tanjung Bira, tapi tidak pernah ke pulau kambing dan liukang. hehehehe
BalasHapusbang. sewa kapal ke 2 pulau dan alat snorklingnya??
iya nih berapaan harga kapalnya untuk ke pulau kambing dan liukang?
BalasHapusAduhhhhh....Akbar, ternyata saya belum jawab pertanyaannya ya, maaf banget....
BalasHapus@Akbar & @Velysia : kemarin sewa kapal (fast boat) sekitar 500rb-an, bisa buat sekitar 5 orang. Tanya-tanya aja di warung-warung sekitar situ, kemarin juga kami begitu. Oiya, tapi kalo cuma mau ke pulau lyukang kalo gak salah 350rb-an :)